* versi lengkap
oleh Aswin Suharsono dan Fariz Andri BakhtiarTeknik Elektro Universitas Brawijaya (Mata Kuliah Falsafah Ilmu Pengetahuan)
Mungkin kita sering mendengar idiom “cinta sejati“ dalam berbagai kesempatan. Akhir-akhir ini, idiom tersebut sering muncul dalam berbagai tulisan dan berita, baik di media cetak maupun elektronik, setelah dua tokoh populer di negeri ini ’bermain-main’ dengan cinta dengan dua cara yang berbeda.
Definisi dari cinta sejati bermacam-macam. Setiap orang berusaha mendefinisikan cinta menurut pendapat dan pengalaman hidupnya. Bagi sebagian orang, cinta adalah sesuatu yang membuat bahagia. Sedangkan bagi yang lain, cinta itu menyakitkan. Bermacam-macam definisi tentang cinta ini tergambar dalam berbagai macam lagu yang bertemakan cinta. Ada lagu yang mengisahkan cinta yang membahagiakan, seperti ’Valentine’ dari Martina McBride yang sering diputar saat momen-momen membahagiakan seperti hari kasih sayang dan pernikahan. Sebaliknya, lagu yang menganggap cinta itu menyakitkan pun tidak kalah popular, seperti ‘Love Hurts’ dari Nazareth yang telah popular sejak kami belum lahir.
Gambar 1. Simbol album love hurts
Menurut ensiklopedia online, Wikipedia, cinta adalah suatu dimensi dasar dari pengalaman manusia yang dihantarkan sebagai sebuah rasa kasih-sayang yang lembut dan suatu ketertarikan yang terus-menerus. Cinta merupakan dasar dari kedekatan dan ketertarikan antarpribadi, kemauan berkorban bagi yang lain, dan sebagai sebuah rasa tak terlukiskan dari daya tarik atau hubungan dengan alam, makhluk hidup lain, atau bahkan sesuatu yang tak terlihat. Cinta terwujud dalam perasaan, emosi, tingkah laku, pikiran, persepsi, dan sikap. Ia memengaruhi, mendasari, dan mendefinisikan pola umum dalam hubungan-hubungan antarpersonal dan identifikasi diri.
Cinta merupakan sesuatu yang berarti luas. Menurut Wikipedia, Cinta yang berarti luas dipisah-pisahkan menjadi bermacam-macam klasifikasi yang berbeda. Antara lain cinta romatis, ketertarikan seksual, cinta yang tidak berkaitan dengan seksual seperti cinta kepada harta benda dan kekuasaan, cinta kepada ketuhanan, cinta kepada keluarga, dan banyak lagi cinta-cinta yang lain yang sesuai dengan definisi segala sesuatu yang membuat manusia nyaman, menikmati, tertarik, dan mendukung.
Begitu banyak definisi tentang cinta, hingga seringkali membuat kita kesulitan untuk memahami cinta. Sebagai pendekatan, cinta dapat dipahami dengan membandingkannya dengan lawan katanya. Sebagai perasaan positif (lebih kuat daripada suka), cinta berlawanan dengan benci –meskipun terkadang cukup sulit menarik garis tegas antara keduanya. Cinta berbeda dengan nafsu. Cinta juga berbeda dengan persahabatan, meskipun cinta sering diartikan sebagai persahabatan yang dekat.
Gambar 2. Analogi Cinta-Benci
Dalam kehidupan sehari-hari, kata cinta sering mengarah kepada cinta antarpribadi, perasaan suka dari seseorang kepada orang lain. Banyak fenomena yang terjadi seputar cinta antarpribadi seperti ini, seperti cinta pada pandangan pertama, atau cinta yang berawal dari persahabatan. Cinta antar pribadi juga merupakan cinta yang paling menarik untuk dibicarakan. Tidak banyak orang yang berminat untuk membicarakan cinta terhadap harta benda dan kekuasaan. Juga tak banyak artikel maupun lagu tentang cinta-cinta tersebut. Tetapi banyak sekali artikel dan lagu yang bercerita tentang cinta antarpribadi.
Cinta Harta
| Cinta Kekuasaan
|
Filsuf Yunani, Empedocles, berpendapat bahwa ada dua gaya di alam semesta yang menyebabkan adanya pergerakan di alam semesta ini. Dua gaya tersebut adalah cinta (philia) dan konflik atau pertentangan (neikos). Kedua gaya tersebut menyatu dengan empat elemen di alam yaitu bumi, air, udara, dan api. Selanjutnya, Plato mengartikan dua gaya tersebut sebagai ketertarikan dan penolakan. Contoh ketertarikan adalah gaya tarik bumi, air menarik air dan api menarik api.
Selanjutnya, penemuan hukum Couloumb menunjukkan partikel positif dan negatif saling tarik-menarik. Ketertarikan ini dapat dijadikan analogi dalam kehidupan manusia. Dua orang yang berlainan jenis dapat saling tertarik sebagaimana partikel positif dan negatif. Ketertarikan inilah yang biasa disebut cinta. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa perasaan cinta antarpribadi merupakan hukum alam. Hukum alam ini terwujud dalam sifat dasar manusia. Pria tertarik kepada wanita sebagaimana partikel positif tertarik kepada partikel negatif.
Banyak yang bisa diperbuat oleh cinta. Banyak efek baik positif maupun negatif yang bisa ditimbulkan oleh cinta, sebagaimana gaya gravitasi dan gaya Couloumb memberikan pengaruh yang besar pada pergerakan alam semesta ini.
Sebagai penyebab efek negatif, cinta memiliki daya rusak yang luar biasa, baik terhadap fisik (material) yang ada maupun terhadap perasaan (spirituil) seseorang. Film ‘Jomblo’ adalah referensi untuk mengetahui apa efek negatif yang bisa ditimbulkan oleh cinta. Cinta dapat menyebabkan kita kehilangan harta benda yang kita miliki. Cinta juga dapat membunuh persahabatan yang telah lama terjalin. Banyak cerita tentang permusuhan, perkelahian, atau pembunuhan yang dilatarbelakangi oleh cinta. Sebaliknya, cinta juga bisa menimbulkan efek positif bagi orang-orang yang pandai memanfaatkannya. Cinta bisa menjadi pemacu semangat, penambah motivasi, dan menjadi landasan perbuatan-perbuatan baik manusia.
Cinta juga seringkali menimbulkan perasaan ingin memiliki. Seseorang yang mencintai orang lain seringkali merasa bahwa ia harus bisa memiliki –dalam batasan hubungan antarpersonal yang saling mencintai– orang yang dicintainya. Dalam kehidupan sosial masyarakat pada umumnya, “memiliki” bisa diasosiasikan dengan jenjang pernikahan.
Gambar 1. Simbol album love hurts
Nah, jika demikian, apa sebenarnya cinta sejati itu? Ada beberapa pemikiran mengenai cinta sejati. Ada yang berpendapat bahwa cinta sejati adalah cinta yang tulus tanpa mengharap imbalan. Seperti cinta seorang ibu kepada anaknya. Seperti cinta Tuhan kepada makhluqNya. Jika kita mencintai seseorang, kita pasti menginginkan dia bahagia. Dan jika dia bahagia dengan orang lain atau di tempat lain, mengapa kita harus menjadi tak bahagia?
Namun ada pula pendapat yang menentangnya. Bahwa cinta sejati sesungguhnya adalah cinta dua sisi, cinta yang resiprokal. Bahwa pendapat pertama tadi hanyalah akal-akalan orang yang patah hati untuk menghibur dirinya sendiri.
Terlepas dari semua pertentangan pendapat yang ada, sebenarnya semua pendapat tersebut tidak ada yang salah, kita hanya perlu mengambil sikap yang tepat dalam menerjemahkan dan menyikapi cinta sejati. Bahwa cinta sejati lebih mengarah kepada kemauan untuk berkorban, bukan hanya rasa suka kepada fisik/pribadi seseorang/sesuatu. Ia lebih mengarah pada bagaimana memberi, bukan menerima. Wallaahu a’lam.
Comments
Post a Comment